JURNALDESA – Kabupaten Tolikara sebagian besar wilayahnya berada di pegunungan atau dataran tinggi. Sebagian kecil lainnya berada di dataran rendah, yang berada di sisi utara wilayah Kabupaten Tolikara.
Dataran tertinggi di Kabupaten Tolikara, jika berdasarkan Peta Rupabumi Indonesia yang dikeluarkan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG), berada di titik 3.882 meter diatas permukaan laut. Jika dilihat pada peta Google Maps, titik itu tertera dengan nama Gunung Angemuk.
Mungkin karena kondisi topografi yang demikian yang mengakibatkan perkembangan Kabupaten Tolikara sedikit terkendala. Sehingga Kemendes PDTT menetapkan status Kabupaten Tolikara sebagai kabupaten Sangat Tertinggal, karena poin peringkat pembangunannya berada paling bawah dari 434 kabupaten lainnya di seluruh Indonesia.
Tidak saja status kabupatennya yang berpredikat sangat tertinggal, Kemendes PDTT melalui Ditjen Pembangunan Desa dan Perdesaan juga merilis rekapitulasi kecamatan atau distrik-distrik yang berada di Kabupaten Tolikara.
Hasilnya, menurut Ditjen PDP Kemendes PDTT, dari 46 distrik yang berada di Kabupaten Tolikara, 43 distriknya masih tergolong Sangat Tertinggal. Itu artinya 93,47 persen dari jumlah kecamatan di Kabupaten Tolikara masih perlu diperhatikan dengan lebih seksama oleh pihak-pihak terkait.
Sementara itu sisa 3 kecamatan lainnya sudah berstatus Tertinggal. Namun yang menariknya, Ibukota Kabupaten Tolikara yang berada di Distrik Karubaga merupakan kecamatan yang masuk dalam kategori Sangat Tertinggal.
Jika ditelisik lebih jauh perihal potensi ekonomi yang dimiliki Kabupaten Tolikara, kabupaten yang dipimpin oleh Bupati Usman G. Wanimbo, SE., M.Si ini merupakan salah satu wilayah penghasil kopi di Provinsi Papua.
Menurut Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tolikara, Ir. Palangsong Latuconsina, yang dikutip Jurnaldesa dari rri.co.id (25/8/2021), Kabupaten Tolikara mampu memanen biji kopi hingga 90 ton per tahun.
Capaian itu diraihnya berkat program 1 petani tanam 2 hektar kopi, sehingga sebaran perkebunan kopi di Kabupaten Tolikara membentang hingga 900 hektar. Bahkan produksi kopinya sudah mampu di ekspor keluar negeri seperti ke China dan Inggris.
Berikut ini daftar peringkat Nilai “IDM Kecamatan” atau Distrik yang berada di Kabupaten Tolikara, berdasarkan rilis Ditjen PDP Kemendes PDTT.
1. Yuneri (0,5103 / Tertinggal)
2. Numba (0,5044 / Tertinggal)
3. Wakuwo (0,5018 / Tertinggal)
4. Telenggeme (0,4669 / Sangat Tertinggal)
5. Poganeri (0,4406 / Sangat Tertinggal)
6. Kembu (0,4374 / Sangat Tertinggal)
7. Karubaga (0,4246 / Sangat Tertinggal)
8. Lianogomma (0,4185 / Sangat Tertinggal)
9. Wugi (0,4049 / Sangat Tertinggal)
10. Kondaga (0,4036 / Sangat Tertinggal)
11. Kai (0,4014 / Sangat Tertinggal)
12. Woniki (0,3881 / Sangat Tertinggal)
13. Kuari (0,3868 / Sangat Tertinggal)
14. Bokoneri (0,3837 / Sangat Tertinggal)
15. Tagime (0,3807 / Sangat Tertinggal)
16. Anawi (0,3721 / Sangat Tertinggal)
17. Kubu (0,3719 / Sangat Tertinggal)
18. Gika (0,3719 / Sangat Tertinggal)
19. Yuko (0,3644 / Sangat Tertinggal)
20. Wari/Tayeve (0,364 / Sangat Tertinggal)
21. Biuk (0,3638 / Sangat Tertinggal)
22. Gilubandu (0,3635 / Sangat Tertinggal)
23. Goyage (0,3629 / Sangat Tertinggal)
24. Aweku (0,3628 / Sangat Tertinggal)
25. Nunggawi (0,3623 / Sangat Tertinggal)
26. Bogonuk (0,362 / Sangat Tertinggal)
27. Bokondini (0,3611 / Sangat Tertinggal)
28. Geya (0,3574 / Sangat Tertinggal)
29. Wunin (0,3568 / Sangat Tertinggal)
30. Timori (0,3559 / Sangat Tertinggal)
31. Nabunage (0,3552 / Sangat Tertinggal)
32. Panaga (0,355 / Sangat Tertinggal)
33. Tagineri (0,3542 / Sangat Tertinggal)
34. Nelawi (0,3537 / Sangat Tertinggal)
35. Umagi (0,3526 / Sangat Tertinggal)
36. Airgaram (0,3491 / Sangat Tertinggal)
37. Kanggime (0,348 / Sangat Tertinggal)
38. Wina (0,3468 / Sangat Tertinggal)
39. Dundu (0,3457 / Sangat Tertinggal)
40. Wenam (0,3438 / Sangat Tertinggal)
41. Dow (0,3433 / Sangat Tertinggal)
42. Kamboneri (0,3364 / Sangat Tertinggal)
43. Bewani (0,3345 / Sangat Tertinggal)
44. Danime (0,3345 / Sangat Tertinggal)
45. Egiam (0,3285 / Sangat Tertinggal)
46. Gundagi (0,3247 / Sangat Tertinggal)
Sekiranya APBD Kabupaten Tolikara Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp.1.543.531.993.000 dapat dikelola secara maksimal berdasarkan peruntukannya, hal ini tentu menjadi harapan semua pihak, khususnya dalam meningkatkan pembangunan pada distrik-distrik yang berada di Kabupaten Tolikara.
Penulis: Achmad S.
Editor: Djali Achmad