Jurnaldesa.id | Lebak – Intensitas hujan tinggi yang terjadi pada malam pergantian tahun beberapa waktu lalu mengakibatkan volume air Sungai Ciberang, Lebak, meluap tinggi. Kondisi tersebut menyisakan berbagai dampak yang merugikan warga yang tinggal tidak jauh dari bantaran sungai. Seperti yang terjadi di Kampung Bujal dan Kampung Seah, Desa Cipanas, Kecamatan Cipanas, Kabupate Lebak, Banten.
Berdasarkan pengamatan di lapangan kedua kampung itu berdiri tidak jauh dari tepian sungai Ciberang. Ketika bencana banjir sungai Ciberang terjadi, kedua kampung itu menjadi salah satu yang terdampak. Menurut Dede (45) Ketua Posko di Kampung Bujel mengatakan bahwa bantuan logistik sudah lebih dari cukup, “syukur alhamdulillah bantuan logistik dari berbagai pihak banyak kami terima dan sebagian bantuan telah kami salurkan ke warga yang terkena dampak,” terang Dede.
Bantuan logistik itu seperti beras, mie instan, minyak sayur, telur, teh, susu, kopi, air mineral, dan beberapa alas tidur yang berasal dari bantuan warga asal Tangerang, Jakarta, Bogor, Bekasi. Dede menambahkan, saat ini warga di kampungnya sangat membutuhkan peralatan memasak dan perlengkapan sekolah. “Saat ini banyak warga bertanya, kira-kira kita memasak bantuan logistik ini dengan apa ya? Karena alat masak di dapurnya rata-rata banyak yang terbawa arus banjir,” jelas Dede.
“Termasuk dengan perlengkapan kebutuhan sekolah, rata-rata anak-anak di kampung sini pakaian dan alat sekolahnya sudah tidak ada, hanyut waktu banjir kemarin”, pungkas Dede yang kesehariannya bekerja sebagai penambang tradisional. Sedangkan seorang relawan yang berasal dari organisasi Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kabupaten Tangerang, Harrys Yasin menuturkan, “kalau berkenan, mohon warga di kedua kampung itu dibantu peralatan masak, sebab sayang juga logistik sudah lebih dari cukup tapi kompornya tidak ada,” jelas kakak Pramuka yang akrab disapa Kak Bayu.
Pewarta: Darmanto
Editor: Djali Achmad