Jurnaldesa.id | Kebumen – Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi menyambangi kawasan wisata yang dikelola Desa Grenggeng, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen, Kamis (16/9/2021).
Kawasan ini dikelola oleh BUMDesa Mandiri Sakti Ini menawarkan wisata alam, sejarah, anyaman dari bambu dan kuliner seperti Pasar Kuliner Parengkali yang disambangi Wamendes Budi Arie.
Wamendes Budi Arie mengatakan, prasyarat Indonesia bisa maju adalah desa-nya juga harus maju.
Tiga ciri desa bisa dikatakan maju menurut Wamendes Budi Arie, Pertama, Sumberdaya Manusia (SDM) yang dimiliki desa itu harus kreatif dan inovatif.
“Kedua adalah partisipasi anak muda dan Ketiga Partisipasi Masyarakat,” kata Wamendes Budi Arie.
Olehnya, Kepala Desa harus memberikan kesempatan untuk generasi muda untuk berkreasi.
Selama saya kunjungi desa maju, kata Wamen Budi Arie, hampir sebagian besar pengelolanya adalah anak muda.
“Karena anak muda ini yang punya energi, punya kreatifitas,” kata Wamen Budi Arie.
Ia pun menggandeng Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menggali potensi yang ada untuk membangun desa-desa kreatif.
Jadi, desa yang ingin maju itu harus mengembangkan potensi yang dimiliki di wilayah desa itu untuk dikelola dengan baik dan inovatif.
“Saya yakin ide-ide anak muda selalu Out of The Box yang akan kreatif dan inovatif untuk memajukan desa,” kata Wamendes Budi Arie.
Indonesia, kata Wamen Budi Arie, memiliki keunggulan dengan tiga kekuatan utama yaitu Sektor Pertanian, Sektor Perikanan dan Sektor Pariwisata.
“Pertanian tropis terbaik ada di Indonesia, Perikanan dengan bentang laut paling luas ada di Indonesia,” kata Wamen Budi Arie.
Kemudian, Indonesia juga kaya akan keindahan alam dan budaya yang menjadi potensi wisata yang terbaik.
Jadi, kata Wamen Budi Arie, Indonesia jika ingin maju di masa depan harus berpijak pada tiga sektor itu.
Wamen Budi Arie juga berharap Kebumen juga lakukan hal yang sama jika ingin maju.
Wamen Budi Arie mengatakan, pembangunan desa harus memperhatikan peningkatan kualitas warga desa.
“Jadi buat apa desa maju tapi warganya masih tertinggal. Harusnya kemajuan desa dan warganya telah terasa setelah dana desa sudah dicurahkan selama tujuh tahun,” kata Wamendes Budi Arie.
Wamen Budi Arie pun meminta perempuan juga dilibatkan dalam pembangunan desa karena perempuan harus menjadi kekuatan ekonomi.
“Karena kalau perempuan berdaya dan kuat, saya yakin suaminya tidak berani macam-macam,” kata Wamen Budi Arie yang disambut riuh ibu-ibu yang hadir.
Wamendes Budi Arie bersama seluruh komponen masyarakat untuk bersama dan gotong royong untuk membangun desa.
Wamen Budi Arie juga berharap BUMDes di desa Grenggeng bisa memberikan kontribusi terhadap APBDes nantinya hingga desa bisa lebih cepat maju.
Turut hadir dalam pertemuan itu, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih, Kepala BPPM Yogyakarta Widarjanto.
Pewarta : FEB
Editor : LIN