Jurnaldesa.id | Bandar Lampung – Dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat dan kampung, pemerintah membentuk lembaga perekonomian yang dinamakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa). Istilah “Desa” di Provinsi Lampung disebut dengan nama “Kampung”, sehingga penamaan “BUMDesa (Badan Usaha Milik Desa)” di Provinsi Lampung disebut dengan “BUMKam (Badan Usaha Milik Kampung)”.
Dari data yag didapat dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Lampung, pendirian BUMKam antara lain dimaksudkan untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat dalam peningkatan pendapatan kampung dengan mendayagunakan peranan para masyarakat desa dalam hal pengolahan perekonomian masyarakat desa.
Berikut ini data BUMKam di Provinsi Lampung:
- Kab. Lampung Tengah (301 desa, 23 Bumkam)
- Kab. Pesawaran (144 desa, 33 Bumkam)
- Kab. Lampung Timur (264 desa, 60 Bumkam)
- Kab. Way Kanan (221 desa, 69 Bumkam)
- Kab. Pringsewu (126 desa, 53 Bumkam)
- Kab. Pesisir Barat (116 desa, 31 Bumkam)
- Kab. Tulang Bawang (147 desa, 145 Bumkam)
- Kab. Mesuji (105 desa, 105 Bumkam)
- Kab. Tanggamus (299 desa, 22 Bumkam)
- Kab. Lampung Selatan (256 desa, 115 Bumkam)
- Kab. Lampung Utara (232 desa, 24 Bumkam)
- Kab. Tulang Bawang Barat (93 desa, 93 Bumkam)
- Kab. Lampung Barat (131 desa, 103 Bumkam)
Total jumlah BUMKam yang terdapat di Provinsi Lampung sebanyak 876 unit Badan Usaha Milik Kampung.
Pewarta: Darmanto
Editor: Djali Achmad