Jurnaldesa.id | Jakarta – Setelah masuknya varian Omicron ke tanah air, hari demi hari yang berlalu sarat diwarnai dengan informasi adanya kenaikan angka penularan harian kasus Covid-19. Hanya sesekali, penurunan angka penularan terjadi. Namun, itu tidak signifikan karena penurunan kasus biasanya bisa dihitung jari. Sedangkan angka kenaikan kasus kisarannya mencapai ratusan hingga ribuan kasus per hari.
Kontan, kecemasan kembali menyergap mayoritas warga bangsa. Betapa tidak. Kabar kemampuan infeksi varian Omicron jelas bukanlah isapan jempol belaka. Beberapa negara di berbagai belahan dunia telah mencatatkan dampak memprihatinkan terkait penyebaran virus SARS COV-2 itu.
Sebut saja yang dialami Inggris, Amerika Serikat, dan Rusia. Dihantam varian Omicron, ketiga negara itu sama-sama pernah menorehkan angka penularan kasus harian hingga di atas 100 ribu kasus per hari.
Rata-rata angka kematian akibat corona di AS bahkan melampaui puncak dari gelombang Delta pada musim gugur 2021. Mengutip New York Daily News, Sabtu, 29 Januari 2022, rata-rata 2.267 orang meninggal karena Covid-19 setiap hari selama sepekan terakhir. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibanding saat gelombang Delta memuncak dengan rata-rata 2.100 kematian dalam rentang tujuh hari pada September 2021.