Jurnaldesa.id | Karawang – Pada 12 Juli 2019 lalu sumur YYA-1 Blok Offshore North West Java (ONWJ) milik Pertamina mengalami kebocoran, akibatnya terjadi tumpahan minyak yang mencemari pantai utara Karawang. Hal itu berdampak pada sumber ekonomi sosial masyarakat pesisir dan ekosistem lingkungan laut, pantai, dan kawasan mangrove.
Seperti tambak-tambak yang terdapat di utara Karawang dan utara Bekasi yang mengalami kegagalan panen. Begitu juga terhadap kehidupan sosial masyarakat pesisir, tumpahan minyak Pertamina itu mengakibatkan lokasi wisata pantai di Karawang ditutup karena pantainya telah tercemar.
Adapun lokasi-lokasi yang terdampak akibat tumpahan minyak di Kabupaten Karawang itu terjadi di empat desa. Desa-desa yang berbatasan langsung dengan garis pantai itu antara lain Desa Pusaka Jaya, Desa Cemara Jaya, Desa Pasir Jaya, dan Desa Sungai Buntu. Sedangkan dampak terhadap lingkungan mengakibatkan banyak ikan dan udang yang mati, tanaman mangrove mati, dan ekosistem laut dan pantai tercemar.
Mengenai dampak sosial akibat tumpahan minyak itu, Walhi dalam keterangan persnya menyebutkan, “Pendapatan nelayan menjadi berkurang hingga 75%, pendapatan petambak ikan dan udang juga mengalami penurunan. Sekitar 300 warga di kawasan pantai wisata Samudera Baru yang bergantung pada sektor wisata pantai hilang total pendapatannya, karena tidak adanya pengunjung.”
Pewarta: Yudi AS.
Editor: Djali Achmad