JURNALDESA.ID | Webinar bertajuk Evaluasi Inovasi Kebijakan sebagai Strategi Pemerintah Daerah dalam Membangun Inovasi Desa dan Saing, baru saja digelar.
Webinar yang digelar pada Rabu (25/5/2022), diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Gelaran itu momentum dalam mengevaluasi dan menstimulus pengintegrasian kebijakan inovatif antara pemerintah pusat dan daerah. Upaya itu diharapkan dapat saling belajar, khususnya daerah yang belum menerapkan Smart Practices. Sehingga inovasi tersebut dapat direplikasi untuk memiliki daya saing.
Kepala BPSDM Kemendagri Sugeng Hariyono mengatakan, peningkatan pelaksanaan inovasi daerah diharapkan mampu mendorong kualitas dan kuantitas pelayanan publik. Perkembangan inovasi juga diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan.
Upaya itu diharapkan bisa menciptakan kemandirian daerah dan daya saing yang kompetitif. Termasuk dapat memperbaiki penyelenggaraan pemerintahan daerah serta mempercepat pembangunan daerah yang berkesinambungan.
Dalam kesempatan itu, Peneliti Pusat Riset Politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Mardyanto Wahyu Tryatmoko yang hadir sebagai narasumber menyampaikan terkait Strategi Pemerintah Daerah dalam Membangun Riset dan Inovasi Desa serta Daya Saing Daerah.
“Inkubasi inovasi daerah adalah metode atau mekanisme fasilitasi dan asistensi. Dan pendampingan pengembangan inovasi daerah oleh aktor pendamping kepada pemerintah daerah untuk menghasilkan inovasi. Mulai dari pra-inkubasi, inkubasi, dan pasca-inkubasi inovasi daerah,” paparnya.
Sedangkan Bupati Malang, Sanusi, menjelaskan Kebijakan Inovatif Pemerintah Daerah dalam Membangun Inovasi Desa dan Daya Saing Daerah. Dirinya menguraikan program inovasi di Kabupaten Malang, terutama program inovasi desa yang berhasil mendokumentasikan 127 inovasi.
“Dari inovasi yang telah dihasilkan diharapkan desa yang memiliki karakteristik yang sama, dapat mengadopsi inovasi desa yang telah ada,” terang Sanusi.
Narasumber lain yakni Kepala Bappelitbangda Kabupaten Hulu Sungai Selatan M. Arliyan Syahrial, menjelaskan tentang penerapan inovasi desa dan daya saing daerah. Dia menyebut tentang aplikasi Sistem Informasi Inovasi Daerah (SENADA).
Aplikasi SENADA mampu mengintegrasikan seluruh potensi inovasi. Dapat digunakan sebagai sarana lomba inovasi. Lomba ini digelar untuk menjaring, memotivasi, dan mengapresiasi inovasi/inovator yang tumbuh di Kabupaten HSS.
“SENADA menjadi database utama inovasi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan,” tandas Arliyan.
Pewarta: DIN
Sumber: Kemendagri