Menu

Mode Gelap
Program Electrifying Agriculture PLN Tekan Biaya Operasional Petani Bawang Hingga 75 Persen Pom Listrik Kapal Sandar PLN Bantu Nelayan NTT Siswa Sekolah Live in di Desa Wisata Binaan Bakti BCA BMKG Tingkatkan Literasi Iklim Petani Kopi Warga Pedukuhan Gunung Cilik, Bantul, Tak Lagi Kesulitan Air Bersih

Dinamika · 15 Jan 2020 16:00 WIB ·

Kemendes PDTT: Target 2020-2024, 10.000 Desa Tertinggal Menjadi Desa Berkembang

jurnaldesa/foto.youtube.kemendespdtt (Menteri Halim saat Sertijab dari Menteri sebelumnya di Kantor Kemendes PDTT, Jakarta, Rabu, 23/10)

Jurnaldesa.id | Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengingatkan birokrasi agar lincah dan tanggap terhadap perkembangan. Hal itu dikatakan Menteri Halim pada Penguatan Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) di Jakarta, Senin (13/1/2020).

“Arah kebijakan reformasi birokrasi yang pertama adalah menata kelembagaan yang lebih sesuai dengan kementerian agar lebih lincah. Presiden selalu singgung bahwa birokrasi harus lincah, tanggap dengan perkembangan,” ujarnya. Di samping itu, ia menegaskan bahwa penguatan pelayanan publik harus terus ditingkatkan. Menurutnya, birokrasi merupakan abdi negara yang tugas utamanya adalah pelayanan publik.

“Digitalisasi pelayanan dan pengaduan masyarakat sudah baik, namun harus terus ditingkatkan,” ujarnya. Di sisi lain, ia juga meminta seluruh birokrasi kementerian untuk mendukung gerakan tanpa plastik sekali pakai. Ia ingatkan kepada seluruh pegawai Kemendes PDTT untuk tidak menggunakan plastik sekali pakai.

“Saya tidak mau lagi ada di manapun di kantor Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang menggunakan plastik. Sejak hari ini, good bye (selamat tinggal) plastik di Kementerian Desa,” tegasnya.

Kemendes PDTT sendiri, memiliki ruang lingkup kerja sangat luas, yakni 74.953 desa; 270 kawasan perdesaan; 187 lokasi prioritas daerah perbatasan; 619 kawasan transmigrasi; 41 kabupaten rawan konflik; 54 kabupaten rawan pangan; 6.693 desa sangat tertinggal; 20.536 desa tertinggal; 58 kabupaten yang memiliki pulau kecil dan terluar; 95 kabupaten rawan bencana; dan 122 daerah tertinggal.

Dalam ruang lingkup tersebut, lanjut Halim, pada tahun 2020-2024, Kemendes PDTT memiliki target mengentaskan 10.000 desa tertinggal menjadi desa berkembang, mendorong 5.000 desa berkembang menjadi mandiri, revitalisasi 63 kawasan transmigrasi, mengentaskan 25 daerah tertinggal, dan revitalisasi 60 kawasan perdesaan prioritas nasional.

Pewarta: Yudi AS.
Editor: Djali Achmad

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 32 kali

Baca Lainnya

Program Electrifying Agriculture PLN Tekan Biaya Operasional Petani Bawang Hingga 75 Persen

28 April 2023 - 16:09 WIB

PLN

Pom Listrik Kapal Sandar PLN Bantu Nelayan NTT

28 April 2023 - 12:28 WIB

PLN

Siswa Sekolah Live in di Desa Wisata Binaan Bakti BCA

13 April 2023 - 17:08 WIB

BCA

BMKG Tingkatkan Literasi Iklim Petani Kopi

20 Maret 2023 - 15:04 WIB

BMKG

Warga Pedukuhan Gunung Cilik, Bantul, Tak Lagi Kesulitan Air Bersih

14 Maret 2023 - 18:32 WIB

BCA

Siap-Siap! Kemarau Datang Lebih Awal, El-Nino Berpeluang 50-60%

7 Maret 2023 - 13:27 WIB

BMKG
Trending di Dinamika