Jurnaldesa.id | Paris – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mendapat kepercayaan untuk mewakili Indonesia dalam forum Internasional Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) atau organisasi kerjasama dan pembangunan ekonomi di Paris, Perancis pada 16-17 Januari 2020.
Dalam forum ini Kemendes PDTT menjadi ketua Delegasi Republik Indonesia pada the OECD Ministerial Meeting and High-Level Forum on Migration and Integration. Adapun pejabat Kemendes PDTT yang hadir mewakili Delegasi Republik Indonesia diantaranya Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT Anwar Sanusi, Direktur Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kemendes PDTT M. Nurdin dan Staf Khusus Menteri Desa PDTT Bidang Kerjasama Luar Negeri Dodik Pranata Wijaya.
Sekjen Kemendes PDTT Anwar Sanusi menyampaikan, lesson learned atau pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh dari pengalaman yang memiliki dampak signifikan yakni dari program transmigrasi yang dilaksanakan Kemendes PDTT dalam mengatasi masalah migrasi pengungsi, terutama migrasi yang terjadi akibat instabilitas politik dan bencana alam.
Menurutnya, Kemendes PDTT tidak hanya terlibat aktif dalam pembangunan dan pemberdayaan desa, daerah tertinggal dan transmigrasi yang merupakan salah satu Tupoksi Kemendes PDTT. Namun, juga terlibat aktif dalam penanganan masalah migrasi dan integrasi migran di Indonesia.
“Kita menganggarkan dana langsung di kirim ke desa yang namanya Dana Desa. Banyak manfaat dari dana desa, salah satunya adalah untuk memberikan kontribusi signifikan dalam penyediaan Pelayanan Sosial Dasar bagi para pengungsi yang ditangani melalui program transmigrasi pemerintah Indonesia,” kata Anwar. Selain itu mekanisme proses integrasi bagi pengungsi agar mereka dapat dengan cepat menyatu dengan masyarakat lokal dan menata ulang kehidupan mereka di tempat yang baru.
“Dukungan bagi proses Integrasi para migran ini dapat dilihat misalnya pada penanganan eks pengungsi Timor Leste, selain penyediaan fasilitas sosial budaya dan fasilitas umum lain, juga menyentuh hingga penyerapan atau penyediaan lapangan pekerjaan melalui hasil usaha produksi komoditi,” terang Anwar.
Intervensi ini disampaikan Sekjen Kemendes PDTT Anwar Sanusi pada sesi Preparing for the future: lessons from global migration over the past decade, High-Level Forum yang dibuka oleh Sekretaris Jenderal OECD, Mr. Angel Gurria. Forum dihadiri oleh Menteri dan Pejabat senior dari 21 Negara, diantaranya Jerman, AS, Australia, Belanda, Norwegia, dan Perancis sebagai tuan rumah.
Sesi ini menampilkan sejumlah nara sumber diantaranya, Minister of State and Federal Government Commissioner for Migration, Refugees and Integration Germany Annette Widmann-Mauz; Assistant High Commissioner for Protection UNHCR Gillian Triggs; Distinguished Transatlantic Fellow and President Emeritus, Migration Policy Institute Demetrios G Papademetriou; Alternate Minister of Citizen Protection, Greece George Koumoutsakos.
OECD sendiri merupakan organisasi internasional yang beranggotakan 31 negara yang bertujuan meningkatkan kerja sama ekonomi dan pembangunan melalui demokrasi perwakilan dan pasar ekonomi bebas. Setelah itu akan diadakan Ministerial Meeting on Migration and Integration OECD. Dalam Meeting itu delegasi berkesempatan bertukar pandangan tentang tantangan, peluang, dan praktik terbaik yang ada dinegaranya, dan akan menetapkan prioritasnya dalam membuat kebijakan migrasi dan integrasi.
Adapun pembahasannya yaitu terkait pendekatan inovatif untuk mengelola migrasi ekonomi, kemitraan meningkatkan penegakan dan kepatuhan migrasi, pendekatan inovatif untuk integrasi dan keterlibatan masyarakat dan peningkatkan koordinasi.
Pewarta: Darmanto
Editor: Djali Achmad
Sumber: JPP