Menu

Mode Gelap
Status IDM 3 Desa Perbatasan Kecamatan Sei Menggaris Dengan Malaysia 3 Dari 5 Desa Perbatasan Kecamatan Tulin Onsoi Dengan Malaysia Masih Tertinggal Limpakon, Desa Perbatasan Kecamatan Lumbis Ogong Dengan Malaysia Masih Tertinggal Status 6 Desa Perbatasan di Kecamatan Lumbis Pansiangan Masih Tertinggal Seluruh Desa Perbatasan di Kecamatan Lumbis Hulu Berstatus Desa Tertinggal

Aspirasi · 2 Jan 2020 10:00 WIB ·

Kemenperin Akan Lahirkan 2000 Pelaku Industri Kreatif Tahun 2020

jurnaldesa/foto:kominfo (Kemenperin Akan Lahirkan 2000 Pelaku Industri Kreatif Tahun 2020)

Jurnaldesa.id | Denpasar – Kementerian Perindustrian serius dalam memacu pertumbuhan pelaku industri kreatif di Tanah Air. Sektor strategis tersebut dinilai mampu berkontribusi secara signfikan terhadap ekonomi nasional. “Sasaran itu kami wujudkan secara konkret melalui peran Balai Diklat Industri (BDI) di Denpasar, Bali, yang fokus mengembangkan sumber daya manusia industri kreatif dengan spesialisasi animasi, kerajinan, dan barang seni,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita ketika kunjungan kerja di BDI Denpasar, Bali, Kamis (2/1/2020).

Menperin menjelaskan, pemerintah saat ini memprioritaskan program peningkatan kualitas SDM, termasuk di sektor industri. Ini menjadi potensi untuk mewujudkan visi Indonesia Maju. “Jadi, kami terus menciptakan SDM industri yang terampil dan kreatif. Misalnya, membantu kegiatan pelatihan desain dan penggunaan teknologi modern sehingga mereka lebih produktif dan inovatif,” paparnya. Tahun 2020, Kemenperin menargetkan 2.000 pelaku industri kreatif bisa tumbuh melalui Diklat 3in1 (pelatihan, sertifikasi, dan penempatan kerja) di BDI Denpasar. Mereka merupakan lulusan pelatihan di bidang animasi, programming, desain grafis, game, dan kerajinan.

Dalam keterangan yang di kutip melalui laman resmi Kominfo, Agus menambahkan, “melalui BDI Denpasar, pihaknya optimistis mampu menghasilkan perusahaan rintisan (startup) berbagai sektor. Di sini sudah terbangun ekosistem inovasi dan ini terobosan luar biasa, seperti aplikasi pelayanan kesehatan yang mendatangkan dokter ke rumah pasien. Selain itu ada yang mendukung sektor pariwisata”. Melihat produk industri kreatif yang dipamerkan di BDI Denpasar, Agus Guiwang mengapresiasi peserta Diklat, sebab mereka menciptakan produk industri kreatif yang bisa menembus pasar ekspor.

“Contohnya produk fesyen, perhiasan, dan kerajinan keramik. Peserta Diklat bisa meningkatkan nilai tambah bahan baku lokal. Karena itu kami akan terus melakukan pendampingan desain agar lebih berdaya saing,” tegasnya. Tahun 2018, industri kreatif berkontribusi cukup signfikan terhadap PDB nasional, yang diproyeksi menembus Rp1.000 triliun. Adapun tiga subsektor yang memberikan sumbangsih besar terhadap ekonomi kreatif yakni industri kuliner sebesar 41,69 persen, disusul industri fesyen (18,15 persen), dan industri kriya (15,70 persen).

Dalam kesempatan itu Agus juga meninjau fasilitas Experience Centre Industry 4.0 untuk mengenalkan dan memberikan wawasan kepada para pelaku industri kreatif tentang penerapan industri 4.0. “Dalam Experience Centre Industry 4.0 ini kami akan perkenalkan sistem robotik dan infrastruktur IoT (Internet of Things) sebagai penopang utama,” imbuhnya. Selain kegiatan Diklat 3 in1 untuk SDM industri kreatif, BDI Denpasar juga menggelar program kewirausahaan melalui inkubator bisnis TOHPATI untuk bidang digital kreatif dan program BIKIN Makerspace untuk bidang kriya/ craft.

Karena itu BDI Denpasar ditunjuk sebagai Bali Creative Industry Centre (BCIC) dengan lima fungsi, yakni sebagai pusat inovasi dan kekayaan intelektual, pusat pendidikan dan pelatihan, pusat promosi dan pemasaran, pusat pengembangan industri software dan konten, serta pusat inkubasi bisnis. Untuk penyiapan wirausaha industri kreatif, BDI Denpasar melakukan kerja sama dengan Digital Inovasi Lounge (DILO) guna menyelenggarakan program inkubator bisnis di bidang digital dan kriya dengan menyediakan fasilitas ruang kerja dan berbagai peralatan produksi yang diperlukan untuk menghasilkan produk animasi dan desain produk kerajinan yang berkualitas.

Peserta inkubator industri (tenant) selain mendapat pelatihan dan pendampingan dari praktisi industri kreatif selama proses inkubasi, juga difasilitasi untuk mendapatkan order (pesanan) dari berbagai industri. Hingga kini, BDI Denpasar sudah melakukan inkubasi sebanyak enam angkatan. Pada angkatan yang ke-6 berjumlah 12 tim.

Pewarta: Djali Achmad
Editor: Djali Achmad

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 45 kali

Baca Lainnya

Musrenbangdes RKP 2024 Desa Ambengan Bali Fokus Pada Kesehatan

10 Oktober 2023 - 08:10 WIB

Desa Ambengan

Program Electrifying Agriculture PLN Tekan Biaya Operasional Petani Bawang Hingga 75 Persen

28 April 2023 - 16:09 WIB

PLN

Pom Listrik Kapal Sandar PLN Bantu Nelayan NTT

28 April 2023 - 12:28 WIB

PLN

Siswa Sekolah Live in di Desa Wisata Binaan Bakti BCA

13 April 2023 - 17:08 WIB

BCA

BMKG Tingkatkan Literasi Iklim Petani Kopi

20 Maret 2023 - 15:04 WIB

BMKG

Warga Pedukuhan Gunung Cilik, Bantul, Tak Lagi Kesulitan Air Bersih

14 Maret 2023 - 18:32 WIB

BCA
Trending di Dinamika