Jurnaldesa.id | Jakarta – Jenis usaha kuliner marak di Indonesia khusus Jakarta, menjadi kegiatan ekonomi yang memiliki potensi bagus untuk dilakukan. Bagi masyarakat umum beragam jenis kuliner daerah menjadi primadona di lingkungan dan menjadi jenis usaha yang menghasilkan.
“Nasi Gonjleng ini adalah jenis usaha kuliner ciri khas Banten. Biasanya kalangan santri dipondokan konsumsi Nasi Gonjleng di Banten. Sebagai sebuah pengetahuan sejarah asal mula Nasi Gonjleng ada beberapa jenis yaitu Nasi Gonjleng Cumi Hitam, Nasi Gonjleng Original, Nasi Gonjleng Komplit, Nasi Gonjleng Sei Sapi, Sambal Matah, Sei Ayam dan Nasi Gonjleng Rabeg,” kisah Mba Iie, pemilik Dapur Lumer yang memproduksi Nasi Gonjleng di Jakarta dan sekitarnya.
Dia bercerita, sesungguhnya saat ini Nasi Gonjleng adalah makanan rumahan yang biasa di konsumsi masyarakat di Banten. Sebagai sebuah pengetahuan sejarah Nasi Gonjleng Rabeg adalah makanan favorit dari Sultan Maulana Hasanuddin dan yang berkembang di masyarakat menjadi makanan sehari – hari. Dengan berbekal resep khas keluarga inilah cerita usaha kuliner Nasi Gonjleng Dapur Lumer diawali dan menjadi sebuah usaha yang mendatangkan penghasilan dan keberkahan bagi kami.
“Modal awal Rp500.000,- memulai usaha kuliner ini, memang belum dalam bentuk usaha yang besar, masih dilingkungan rumah sekitar. Bersyukur sekarang sudah berkembang dan telah mampu menyewa tempat di Gedung Bapindo di bilangan Jl. Sudirman, Jakarta Pusat. Nah dimulai dari tempat inilah pengembangan usaha dilakukan dan saat ini Nasi Gonjleng dapat dipesan secara online,” ujar Iie Yuliawati.
Dia menuturkan, perjuangan menjalani usaha kuliner ini cukup besar, terutama di masa pandemi ini, dengan adanya pandemi, masyarakat mengalihkan perilaku ekonominya ke kuliner yang bisa dikerjakan di rumah, untuk kemudian dapat dipasarkan secara online dan pelanggan pun banyak memiliki varian pilihan kuliner yang beragam. Baginya menjalani usaha kuliner mesti memiliki mimpi, yang artinya kita punya keinginan untuk maju yang dalam rangka hal tersebut melakukan inovasi produk untuk menjadi lebih baik.
Untuk ulasan lebih lengkapnya dapat disaksikan di tayangan video berikut :
Pewarta : FEB
Editor : LIN