Jurnaldesa.id | Bekasi – Kota satelit bagi Ibu Kota Jakarta ini memang terlihat lebih maju dari segi infrastruktur dibandingkan kota satelit lainnya, seperti Bogor, Depok, dan Tangerang. Berbagai bangunan pusat perbelanjaan megah dan apartemen yang menjulang tinggi banyak ‘menghiasi’ di jalur-jalur strategis, seperti di wilayah dekat tol Bekasi Barat dan tol Bekasi Timur. Dibalik masifnya pembangunan yang beraura beton itu terdapat satu area yang bernuansa semi hutan, yaitu hutan bambu di tepian sungai Bekasi.
Hutan yang terletak di Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur ini dibangun sejak 2 tahun lalu atas inisiatif masyarakat sekitar. Dengan menempati areal seluas kurang lebih 800 meter, hutan bambu ini difungsikan sebagai penahan abrasi sungai. “awalnya kami menanam pohon bambu ini bersama Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi untuk menahan abrasi sungai,” ucap Inan Sulaeman, seperti dikutip dari jabargov.go.id. Namun dalam perkembangannya respon masyarakat sekitar cukup antusias untuk ikut menikmati adem dan rindangnya suasana hutan bambu.
Keberadaan hutan bambu yang terletak di Kampung Bambu ini dikelola secara swadaya oleh Forum Masyarakat Kampung Bambu. “Kita sudah memiliki tujuh saung. Ada fasilitas wifi bantuan dari Dinas Kominfo Kota Bekasi. Mengenai tiket masuk tidak kita kenakan tarif, sebab kami belum menyediakan fasiltas lengkap seperti toilet, mushola, dan parkir yang memadai. Pengunjung cukup mengisi kencleng (kotak amal) dipintu masuk seikhlasnya,” papar Inan.
Menurut Inan, selama dua tahun terakhir Kampung Bambu telah menjadi tujuan wisata lokal. Pengunjung dapat menikmati aneka kuliner sambil sekedar ngadem dibawah rimbunnya berbagai jenis pohon bambu yang ditanam. Pengunjung juga dapat mengabadikan momen kunjungannya, karena tersedia beberapa spot foto yang menarik.
Pewarta: Djali Achmad
Editor: Djali Achmad