Menu

Mode Gelap
Program Electrifying Agriculture PLN Tekan Biaya Operasional Petani Bawang Hingga 75 Persen Pom Listrik Kapal Sandar PLN Bantu Nelayan NTT Siswa Sekolah Live in di Desa Wisata Binaan Bakti BCA BMKG Tingkatkan Literasi Iklim Petani Kopi Warga Pedukuhan Gunung Cilik, Bantul, Tak Lagi Kesulitan Air Bersih

Dinamika · 8 Sep 2021 09:00 WIB ·

Serunya Merawat Elang Jawa, Cerita Drh. Septi Bertugas di Konservasi Alam


 Serunya Merawat Elang Jawa, Cerita Drh. Septi Bertugas di Konservasi Alam Perbesar

Jurnaldesa.id | Bogor – Mengerjakan kegiatan pelestarian alam dan satwa liar yang dilindungi memiliki kesan tersendiri. Bagi seorang penggiat lingkungan dan petugas konservasi alam, Drh. Septi; seorang Dokter Hewan Pusat Suaka Satwa Elang Jawa memiliki cerita tersendiri tentang aktivitasnya dan pengetahuannya tentang Elang Jawa.

Pada tayangan podcast Explore Media News, kru Jurnal Desa, mengulik tentang karakteristik biologis satwa liar Elang Jawa. Di kesempatan ini, Septi banyak menceritakan pengalamannnya merawat Elang Jawa yang dilindungi di Pusat Suaka Elang Jawa, Bogor, Jawa Barat.

Drh. Septi, Dokter Hewan Pusat Suaka Satwa Elang Jawa, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Bogor, Jawa Barat, Indonesia

“Pada umumnya Elang Jawa yang dirawat disini memiliki riwayat trauma, ada yang diakibatkan oleh benturan, luka tembak pemburu dan terkadang juga ada yang kita rescue menyasar ke rumah warga menabrak kaca rumah. Ada juga yang trauma akibat terlalu lama dikandang,” ujar Drh. Septi, Dokter Hewan di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa, Taman Nasional Gunung Halimun Salak.

Di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa, Septi menyampaikan bahwa menjadi petugas di Konservasi Alam merupakan passionnya yang membuatnya merasa nyaman bekerja di hutan. Dan pada kegiatan tugasnya Drh. Septi merawat untuk rehabilitasi Elang Jawa. Proses rehabilitasi Elang Jawa bertahap, dimulai dari cek kesehatan fisik, yang kemudian berlanjut ke karantina.

Klinik Satwa, Ruang Kerja Drh. Septi di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Bogor, Jawa Barat, Indonesia.

“Jadi yang direhabilitasi disini biasanya datang dari seserahan warga dan yang memang hasil temuan Kementerian LHK Bidang KSDAE. Setelah di cek kesehatan fisiknya dapat dilihat apakah Elang Jawa yang diterima masih bisa di rehabilitasi menjadi liar atau sudah tidak bisa sama sekali. Kalau masih bisa di rehabilitasi menjadi liar maka Elang Jawa tersebut dimasukkan ke kandang karantina, dan kalau tidak bisa di rehabilitasi masuk ke kandang display untuk penelitian,” imbuhnya.

Pasangan Java Black Eagle, Elang Jawa Hitam yang dalam tahap karantina untuk direhabilitasi dan dilepasliarkan.

Fokus dari Pusat Suaka Satwa Elang Jawa ini adalah untuk captive atau rehabilitasi, bukan pengembangbiakan atau breeding. Tetapi ada kebijakan dari pihak berwenang untuk melepasliarkannya dalam keadaan berpasangan. Itu sebabnya ada yang dijodohkan untuk kepentingan tersebut dan ternyata kemudian bertelur.

“Sudah ada satu pasang yang dijodohkan disini dan sudah bertelur serta telurnya dijadikan bahan penelitian. Ya merupakan progres tersendiri bagi Konservasi Alam bahwa ada sepasang Elang Jawa yang memang dapat dikembangbiakkan, dan siap untuk dilepasliarkan,” pungkasnya.

Ulasan lebih lanjut dapat disimak di tautan berikut :

Begini Serunya Merawat Elang

Pewarta : LIN
Editor : DJ

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 159 kali

Baca Lainnya

Program Electrifying Agriculture PLN Tekan Biaya Operasional Petani Bawang Hingga 75 Persen

28 April 2023 - 16:09 WIB

PLN

Pom Listrik Kapal Sandar PLN Bantu Nelayan NTT

28 April 2023 - 12:28 WIB

PLN

Siswa Sekolah Live in di Desa Wisata Binaan Bakti BCA

13 April 2023 - 17:08 WIB

BCA

BMKG Tingkatkan Literasi Iklim Petani Kopi

20 Maret 2023 - 15:04 WIB

BMKG

Warga Pedukuhan Gunung Cilik, Bantul, Tak Lagi Kesulitan Air Bersih

14 Maret 2023 - 18:32 WIB

BCA

Siap-Siap! Kemarau Datang Lebih Awal, El-Nino Berpeluang 50-60%

7 Maret 2023 - 13:27 WIB

BMKG
Trending di Dinamika