Menu

Mode Gelap
Status IDM 3 Desa Perbatasan Kecamatan Sei Menggaris Dengan Malaysia 3 Dari 5 Desa Perbatasan Kecamatan Tulin Onsoi Dengan Malaysia Masih Tertinggal Limpakon, Desa Perbatasan Kecamatan Lumbis Ogong Dengan Malaysia Masih Tertinggal Status 6 Desa Perbatasan di Kecamatan Lumbis Pansiangan Masih Tertinggal Seluruh Desa Perbatasan di Kecamatan Lumbis Hulu Berstatus Desa Tertinggal

Dinamika · 16 Jul 2020 10:00 WIB ·

Teten Masduki: Saya Pegang 1 Triliun Sekarang Guna Adaptasi Bisnis UMKM di Masa Pandemi

jurnaldesa/foto.PMI (Saya pegang langsung 1 triliun sekarang untuk koperasi. Kami berikan bantuan modal kerja bagi koperasi sampai 100 miliar. Silahkan saja ajukan)

Jurnaldesa.id | Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mengalokasikan anggaran bagi koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebesar Rp124 triliun. Anggaran tersebut mencakup insentif pajak, relaksasi, restrukturisasi kredit dan perluasan modal kerja UMKM, guna menekan dampak pandemi khususnya pada masyarakat menengah bawah.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menjelaskan bahwa dana bantuan sudah tersalurkan sekitar 24 persen dari total dana bantuan, sedangkan target alokasi keseluruhan sebelum bulan September 2020.

“Untuk di koperasi, sudah sekitar 24%. Lalu target kita di akhir bulan Juli ini bisa 50%. Insyaallah sebelum September bisa 100 persen,” tutur Teten saat berdialog di Media Center Gugus Tugas di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (15/7).

Pembagian anggaran secara rinci dari setiap aspek diantaranya insentif pajak, relaksasi dan restrukturasi kredit, serta perluasan modal kerja UMKM. Dalam aspek insentif pajak, target alokasi anggaran sebesar Rp2,4 triliun, relaksasi restrukturisasi sebesar Rp114,06 triliun, dan perluasan modal kerja UMKM sebesar Rp7 triliun.

Teten menjelaskan bahwa seluruh dana bantuan UMKM disalurkan melalui perbankan, BPD, BPR, koperasi simpan pinjam dan koperasi melalui LPDB.

“Yang saya pegang langsung sekarang 1 triliun untuk koperasi, jadi lewat koperasi. Itu disalurkan lewat lembaga dana bergulir di tempat kami. Kami berikan bantuan modal kerja bagi koperasi sampai 100 miliar. Silahkan saja ajukan.” jelas Teten.

Kementerian Koperasi dan UKM pun berusaha mendampingi koperasi dalam melakukan adaptasi bisnis dan melakukan atau melahirkan inovasi produk sesuai dengan permintaan pasar.

“Yang kita coba dampingi di awal itu bagaimana mereka melakukan adaptasi bisnis, dan inovasi produk disesuaikan dengan permintaan market,” ujar Teten.

Lebih lanjut Teten menjelaskan, bahwa pasca pandemi Covid-19 kebutuhan belanja masyarakt terbatas pada kebutuhan pokok dan alat perlindungan diri. Karena itu, pemerintah membantu Koperasi dan KUKM untuk memproduksi APD dan masker.

“Waktu itu kita coba dampingi supaya mereka bikin masker kain. Kami carikan juga bahan bakunya dan offtakernya,” ucap Teten. Perihal kualitas, pemerintah terus mendampingi para pelaku usaha untuk memenuhi dan mengikuti standar WHO.

“Saya kira kita dampingi, kita juga kerja sama dengan Daruma yang melakukan quality control, kurasi produk, juga marketingya. Jadi kita juga mengikuti standar WHO,” tambah Teten.

Teten menjelaskan bahwa saat pandemi jumlah akun marketplace meningkat karena masyarakat beralih ke bisnis online. Dengan begitu Teten beranggapan ini mampu mengurangi kerumunan. “Sekarang buka usaha tidak hanya buka warung di offline, jumlah account yang jualan di marketplace meningkat. Jadi banyak warung digital. Itu teman-teman yang memang kehilangan pekerjaan,” ucap Teten.

Saat ini Kementerian Koperasi dan UKM mulai melakukan pelatihan dan edukasi kepada UMKM terutama di sektor kuliner untuk melakukan adaptasi bisnis. “Saat ini kita mulai bikin pelatihan-pelatihan, edukasi untuk UMKM terutama di sektor kuliner. Pasca pandemi Covid ini, kultur baru orang akan lebih senang belanja di online. Hal itu menjadi aspek kesehatan pertimbangan utama konsumen,” ujar Teten.

Sebagai penutup dialog, Teten mengingatkan bahwa meski pemerintah sudah menyiapkan skema pembiayaan untuk meringankan pelaku UMKM termasuk memberikan modal kerja, masyarakat tetap perlu disiplin menerapkan protokol kesehatan agar pandemi COVID-19 dapat segera teratasi.

“Bantuan pemerintah sebesar apapun tapi kita tidak bisa mengatasi Covid ini akan berat. Kita tidak bisa lagi kembali ke kehidupan normal. Kita harus akhiri ini karena itu jangan anggap enteng mari kita disiplin, patuhi protokol kesehatan,” tutupnya.

Sumber Rilis: BNPB
Pewarta: Darmanto
Editor: Djali Achmad

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 32 kali

Baca Lainnya

Musrenbangdes RKP 2024 Desa Ambengan Bali Fokus Pada Kesehatan

10 Oktober 2023 - 08:10 WIB

Desa Ambengan

Program Electrifying Agriculture PLN Tekan Biaya Operasional Petani Bawang Hingga 75 Persen

28 April 2023 - 16:09 WIB

PLN

Pom Listrik Kapal Sandar PLN Bantu Nelayan NTT

28 April 2023 - 12:28 WIB

PLN

Siswa Sekolah Live in di Desa Wisata Binaan Bakti BCA

13 April 2023 - 17:08 WIB

BCA

BMKG Tingkatkan Literasi Iklim Petani Kopi

20 Maret 2023 - 15:04 WIB

BMKG

Warga Pedukuhan Gunung Cilik, Bantul, Tak Lagi Kesulitan Air Bersih

14 Maret 2023 - 18:32 WIB

BCA
Trending di Dinamika