Menu

Mode Gelap

Dinamika · 28 Okt 2023 16:05 WIB ·

Menjaga Alam dan Tradisi di Desa Penglipuran Bali


Menjaga Alam dan Tradisi di Desa Penglipuran Bali. (Foto: Indonesia.Travel) Perbesar

Menjaga Alam dan Tradisi di Desa Penglipuran Bali. (Foto: Indonesia.Travel)

JURNALDESA – Best Tourism Village merupakan kegiatan yang diadakan untuk menjaring desa percontohan yang berhasil dalam mengembangkan pariwisata. Hal itu dilakukan dengan memberdayakan komunitas masyarakat setempat, melestarikan tradisi serta warisan lokal.

Seperti dilansir Jurnaldesa dari Indonesia.go.id, upgrade programme sendiri merupakan program pemberian dukungan dari UNWTO dan mitra kepada desa wisata yang hampir memenuhi kriteria sebagai best tourism villages, namun masih kurang dalam beberapa aspek penilaian.

Contohnya seperti Desa Wisata Penglipuran yang menjadi satu destinasi wisata populer di Bali. Ketika KTT G20 yang digelar di Indonesia pada 2022, sejumlah delegasi G20 mengunjungi desa itu. Mereka ingin mengetahui tradisi menjaga keseimbangan alam dan tradisi budaya pada masyarakat desa tersebut.

Yang menarik di Penglipuran, ketika pengunjung memasuki desa ini, pengunjung akan menemui deretan tanaman hijau. Semakin ke dalam suasana desa terasa sejuk dan asri dengan pemandangan pagar tanaman yang menghiasi seluruh area desa.

Pengunjung hanya dapat berjalan kaki mengelilingi desa ini. Dilarang menggunakan kendaraan bermotor, hal ini dilakukan untuk menjaga lingkungan Desa Penglipuran agar bebas dari polusi. Membuang sampah sembarangan, dilarang keras. Karena itu di Desa Penglipuran, sudah disediakan tempat sampah setiap 30 meter.

Desa Penglipuran adalah warisan leluhur sejak abad ke-13. Masyarakat desa mempertahankan tradisi nenek moyang mereka yang sudah berusia ratusan tahun. Sejak 1993 pemerintah menjadikan desa adat ini sebagai desa wisata.

Tata ruang desa terdiri tiga bagian yang berjejer dari utara ke selatan, yang disebut dengan Tri Mandala, yakni Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala. Utama Mandala terletak pada posisi paling tinggi di utara. Terdapat dua pura, yaitu Pura Penataran dan Pura Puseh yang terletak berdampingan. Di sini tempat masyarakat desa beribadah. Di kawasan ini ada hutan bambu yang begitu bersih dan asri.

Sementara Madya Mandala adalah tempat pemukiman penduduk yang terdiri dari 78 pintu (angkul). Setiap angkul dihuni oleh satu klan. Masing-masing angkul jumlah kepala keluarganya bervariasi. Secara keseluruhan, terangnya, terdapat 245 KK dengan jumlah penduduk 1.100 orang lebih. Terakhir adalah Nista Mandala. Terletak paling selatan yang juga menjadi lokasi pemakaman penduduk.

Selain tata ruang, bangunan di desa itu juga memiliki keunikan tersendiri. Terdapat sejumlah bangunan klasik, yakni angkul-angkul atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan pintu gerbang. Angkul ini dibuat serupa antara satu pintu gerbang dengan pintu gerbang lainnya.

Menurut I Wayan Budiarta, keindahan alam Penglipuran yang menjadikannya sebagai destinasi wisata hanyalah sebuah bonus. Baginya, yang paling utama adalah tingginya kesadaran warga melestarikan budaya warisan leluhur. Atraksi budaya, kuliner maupun festival Penglipuran yang digelar setiap tahun melibatkan seluruh warga desa tak terkecuali.

Dalam kesehariannya, mereka menerapkan konsep Tri Hita Karana yang menitikberatkan pada hubungan harmonis antarmanusia, lingkungan alam, serta Sang Pencipta.

Penulis: Fath Irsyad
Editor: Djali Achmad

 

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Jurnalis

Baca Lainnya

Status IDM 3 Desa Perbatasan Kecamatan Sei Menggaris – Malaysia

20 November 2023 - 10:36 WIB

Desa Terdepan

Musrenbangdes RKP 2024 Desa Ambengan Bali Fokus Pada Kesehatan

10 Oktober 2023 - 08:10 WIB

Desa Ambengan

Program Electrifying Agriculture PLN Tekan Biaya Operasional Petani Bawang Hingga 75 Persen

28 April 2023 - 16:09 WIB

PLN

Pom Listrik Kapal Sandar PLN Bantu Nelayan NTT

28 April 2023 - 12:28 WIB

PLN

Siswa Sekolah Live in di Desa Wisata Binaan Bakti BCA

13 April 2023 - 17:08 WIB

BCA

BMKG Tingkatkan Literasi Iklim Petani Kopi

20 Maret 2023 - 15:04 WIB

BMKG
Trending di Dinamika