JURNALDESA – Desa Long Apari, Kecamatan Long Apari, Kabupaten Mahakam Ulu merupakan satu-satunya desa di Provinsi Kalimantan Timur yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia.
Salah satu Desa Terdepan negeri ini perkembangannya kurang signifikan dibanding desa perbatasan lain yang ada di Kalimantan.
Menurut data dari Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan Kemendes PDTT, IDM Desa Long Apari pertumbuhannya cukup kecil atau lambat.
Tercatat dalam rilisnya disebutkan, pada tahun 2020 status IDM Desa Long Apari berstatus Desa Tertinggal, dengan nilai IDM 0,5005 poin.
Di tahun berikutnya, 2021, status itu tidak berubah, masih tetap sebagai Desa Tertinggal dengan nilai IDM stag di poin yang sama dengan tahun 2020.
Baru pada tahun 2022 nilai IDM Desa Long Apari naik sebesar 0,0241 poin, menjadi 0,5246. Namun status desanya masih tetap sebagai Desa Tertinggal.
Kenaikan itu dipengaruhi oleh nilai Indeks Ketahanan Lingkungan (IKL) yang naik dari 40,0% menjadi 42,4%. Khususnya dalam Dimensi “Potensi dan Tanggap Bencana” pada perangkat indikator “Potensi Rawan Bencana”.
Di mana Indikator Per itemnya atau aktifitas peristiwanya mengalami penurunan kejadian. Indikator itu berupa “Kejadian Bencana Alam; baik itu banjir, tanah longsor, kebakaran hutan”.
Meski IKL mengalami kenaikan, tapi IKS mengalami penurunan dari 43,4% menjadi 41,7%. Begitupun dengan IKE turun dari 16,7% menjadi 15,9%
Pada tahun ini, tahun 2023, IDM Desa Long Apari kembali mengalami kenaikan poin sebesar 0,1029. IDM 2022 sebesar 0,5246, pada 2023 menjadi 0,6275. Status IDM pun berubah, dari Desa Tertinggal menjadi Desa Berkembang.
Lagi-lagi kenaikan poin sebesar 0,1029 itu dipengaruhi oleh IKL. Pada 2022 IKL Desa Long Apari sebesar 42,4% dan pada 2023 menjadi 46,0%.
Begitupun dengan IKS dan IKE, kedua komposit itu mengalami penurunan. IKS dari 41,7% menjadi 40,7%, sedangkan IKE dari 15,9% menjadi 13,3%.
Sepertinya desa perbatasan di Kalimantan Timur ini ‘mengikuti’ jejak desa perbatasan lain. Di mana Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE) tidak mengalami peningkatan.
Bahkan di Desa Long Apari dalam 4 tahun terakhir ini IKE cenderung menurun. Seyogyanya untuk wilayah perbatasan, Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE) baiknya menjadi fokus utama bagi pembangunan ekonomi masyarakat.
Penulis: Achmad S.
Editor: Djali Achmad