JURNALDESA – Pelaku UMKM memiliki beragam tantangan yang dihadapi saat melakukan kegiatannya. Acap kali ditemui kegiatan usaha yang dilakukan mengalami berbagai kendala dikesehariannya. Salah satu tantangan yang dihadapi pelaku UMKM adalah perencanaan keuangan, seringkali pelaku UMKM menghadapi kendala keuangan seperti modal, arus kas, ongkos produksi, harga pokok penjualan dan laba.
“Boleh jadi financial planning belum umum di masyarakat, sebenarnya hal ini sangat penting untuk diketahui oleh masyarakat. Bagi pelaku UMKM perencanaan keuangan ini adalah untuk mendapatkan penghasilan yang kongkrit dari usahanya. Acap kali pelaku UMKM tak merasakan hasil usahanya atau mengalami kerugian bahkan tutup usahanya. Agar pelaku UMKM mendapatkan hasil yang sesuai dengan jerih payahnya itulah gunanya perencanaan keuangan,” kisah Fatma Alatas, narasumber Financial Planner atau Perencanaan Keuangan.
Dia bercerita, kebutuhan untuk melakukan perencanaan keuangan biasanya ditujukan agar mendapatkan financial freedom atau keuangan yang sehat. Sebab berbagai bidang di kehidupan saat ini ujungnya adalah keuangan, itulah pentingnya perencanaan keuangan. Adanya kebutuhan dan rencana juga tujuan yang ingin dicapai, dari pengalaman yang dihadapi adalah yang paling awal adalah memisahkan uang pribadi dari uang usaha. Dengan memisahkan uang pribadi dari uang inilah perencanaan keuangan yang diorganisir.
“Ketika kita memilih untuk berwirausaha, maka harus memilah uang pribadi dengan uang usaha. Kalau kita memiliki usaha, kita harus mulai memperhitungkan ongkos produksi dan nilai tambah dari tenaga yang digunakan untuk produksi. Artinya semua unsur yang kita keluarkan harus diperhitungkan dalam komponen harga. Misalnya penggunaan elpiji, listrik dan air dalam proses produksi juga diperhitungkan ketika menentukan harga. Produk yang dihasilkan nantinya diurai saat penentuan harganya, mulai dari harga pokok produk, harga tenaga dan harga laba itu sendiri,” tutur Fatma Alatas.
Penulis: Parlin S.
Editor: Djali Achmad