Menu

Mode Gelap
Program Electrifying Agriculture PLN Tekan Biaya Operasional Petani Bawang Hingga 75 Persen Pom Listrik Kapal Sandar PLN Bantu Nelayan NTT Siswa Sekolah Live in di Desa Wisata Binaan Bakti BCA BMKG Tingkatkan Literasi Iklim Petani Kopi Warga Pedukuhan Gunung Cilik, Bantul, Tak Lagi Kesulitan Air Bersih

Dana Desa · 22 Agu 2019 15:00 WIB ·

Bumdes Bersama di Tabanan Berikan Nilai Tambah Untuk Petani

jurnaldesa/foto:martin.kemendespdtt (Bumdes Bersama di Tabanan Berikan Nilai Tambah Untuk Petani)

Jurnaldesa.id | Bali – Pemerintah Kabupaten Tabanan, Bali, tengah menggalakkan Badan Usah Milik Desa (BUMDes) dan BUMDes Bersama agar dapat memberikan nilai tambah bagi para petani. Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti mengatakan, cara ini ampuh untuk menjaga masyarakat agar tetap bertahan menjadi petani.

“Tabanan adalah lumbung pangannya Bali. 75 persen masyarakatnya adalah petani. Jadi petani, jadi nelayan juga. Makanya hal yang harus kami lakukan adalah bagaimana agar masyarakat kami tetap mau jadi petani. Itu PR saya,” ujarnya saat menerima kunjungan kerja Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertunggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo di Desa Selemadeg, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Bali, Kamis (22/8).

Ia mengatakan, peningkatan nilai tambah tersebut dilakukan dengan melakukan produksi berbagai jenis olahan hasil pertanian. Misalnya beras merah, tak hanya dijual produk mentahan saja, namun juga dijual dalam bentuk hasil olahan seperti scrub beras merah, teh beras merah, dan sebagainya.

Di samping itu, ia juga berencana akan mensinergikan BUMDes dengan desa-desa wisata. Saat ini Kabupaten Tabanan telah memiliki 22 desa wisata, tahun depan ditargetkan bertambah menjadi 66 desa wisata.

“Dengan ini masyarakat kami akan sejahtera karena petani. Karena kalau tradisional pertanian saja, akan ketinggalan petani kami,” ujarnya.

Terkait desa wisata, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo menyarankan Bupati Tabanan untuk membuat Perda (Peraturan Daerah) yang melarang penggunaan plastik. Menurutnya, desa wisata yang dipenuhi sampah plastik akan sulit untuk berkembang.

“Jangan sampai karena banyak sampah plastik, wisata kita jadi diboikot,” ujar Menteri Eko.

Ia mengakui, desa-desa di Kabupaten Tabanan memiliki keindahan alam dengan nuansa persawahan yang indah. Ia menyarankan Bupati Tabanan untuk memanfaatkan persawahan tersebut untuk menjadikannya sebagai area sport tourism (wisata olahraga).

“Alamnya Tabanan ini saya lihat banyak disukai pesepeda balap atau mountain bike (pesepeda gunung). Bikin sport tourism, nginapnya bisa di homestay,” ujarnya.

Penulis: Novri Kemendes PDTT
Pewarta: Yudi AS.
Editor: Djali Achmad

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 37 kali

Baca Lainnya

1,5 Triliun Guna Tolikara Yang Lebih Baik di 2022

1 September 2022 - 14:42 WIB

Kabupaten Tolikara

Peroleh 885 Juta, Desa Sungai Benuh Jambi Tetap Berstatus Desa Sangat Tertinggal

20 Juli 2022 - 05:35 WIB

Desa Sungai Buluh

KPK: 468,9 Triliun Dana Desa Telah Dikucurkan, Kemiskinan di Desa Sangat Tinggi Masih di Angka 14,46 Juta

8 Juni 2022 - 12:19 WIB

Dana Desa

KPK Luncurkan Percontohan Desa Anti Korupsi

8 Juni 2022 - 10:45 WIB

KPK

Memahami Dengan Mudah Konsep Dasar Dana Desa

1 Juni 2022 - 08:00 WIB

Dana Desa

Gus Halim Cek Kabel Fiber Optik Milik BUM Desa Bolali Maju Yang Disoal PT KAI

20 Mei 2022 - 08:00 WIB

GUM Desa, Gus Halim
Trending di Dana Desa