Jurnaldesa.id | Yogyakarta – Pada gelaran pelatihan BUMDes angkatan 17 pada Juli 2019 lalu, Bumdes.id berhasil menjaring lebih dari 10 orang untuk menjadi peserta pelatihan. Peserta yang berasal dari berbagai wilayah dan berbagai unsur masyarakat itu terlihat antusias mengikuti pelatihan yang berlangsung selama 3 hari tersebut. Apa saja materi pelatihan yang disampaikan pemateri Rudy Suryanto, SE, M.Acc, AK.,CA, seorang master trainer BUMDes yang juga pendiri Bumdes.id? Berikut paparannya.
Diawali dengan materi Filosofi BUMDes. Materi ini membahas tentang konsepsi yang menjelaskan latar belakang lahirnya BUMDes. Seperti diketahui bahwa hal itu merupakan bagian dari visi nawacita Presiden Jokowi, yakni membangun Indonesia dari desa. Dalam paparannya Rudy menegaskan bahwa setiap desa memiliki potensi membangun kekuatan ekonomi. Hanya saja hal itu belum terolah baik oleh SDM di desa. Pada sesi ini Rudy banyak membahas mengenai ide dasar, pemahaman umum BUMDes dan berbagai regulasi yang menguatkan lahirnya gerakan desa membangun.
Materi selanjutnya Pemetaan Potensi Desa. Materi ini mengkerucut pada pembahasan BUMDes, yaitu memetakan potensi desa sebagai bahan pembentukan usaha yang akan dibangun BUMDes. Poin penting pada sesi ini adalah bagaimana meingidentifikasi potensi desa dalam menjawab peluang pasar usaha yang ada. “Sebab potensi tanpa peluang tidak akan menjadi kekuatan ekonomi yang handal,” terang Rudy.
Lalu masuk pada materi bagaimana menyusun AD/ART dan struktur BUMDes. Materi ini membahas berbagai masalah yang muncul pada desa ketika mulai menyusun nama-nama yang akan dimasukan dalam struktur pengurus BUMDes. Termasuk bagaimana membangun partisipasi sosial warga sehingga bisa menghasilkan pengurus BUMDes yang didukung warga sekaligus memiliki visi kuat dalam membangun ekonomi desanya.
Selanjutnya materi Manajemen Tata Kelola BUMDes. Materi yang bersifat pada tahapan operasional BUMDes ini mengupas tentang bagaimana lembaga usaha yang telah memiliki aturan main jelas meletakan tata kelola sebagai tulang punggung bagi berlangsungnya kehidupan BUMDes sebagai suatu unit usaha milik desa.
Materi terakhir tentang Perencanaan Penganggaran. Materi ini membahas mengenai manajemen anggaran yang harus dijalankan desa dalam menentukan kebijakan penganggaran bagi BUMDes. Termasuk bagaimana BUMDes membangun fondasi kuat terhadap sistem manajemen keuangan yang akan dijalankan dalam mengelola usaha.
Lima materi classing berupa diskusi tersebut diakhiri dengan mengunjungi Desa Pandowoharjo. Desa yang terletak di utara Kota Yogyakarta itu dinilai berhasil dalam mengembangkan usaha pengolahan sampah dan pengembangan pertanian organik melalui BUMDes miliknya yaitu BUMDes Amarta.
Pewarta: Yudi AS.
Editor: Djali Achmad