Jurnaldesa.id | Klaten – Desa Ponggok merupakan desa yang sudah terkenal di Indonesia. Keberhasilan pengelolaan BUMDes yang dipimpin oleh Bapak Hendrik dengan unit usaha wisatanya membuat wisatawan lokal maupun mancanegara selalu merindukan untuk dapat mengunjungi kembali.
Desa-desa lain di Indonesia mencontoh pengelolaan wisata Desa Ponggok. BUMDes yang bernama Tirta Mandiri ini sudah berdiri sejak Tahun 2009.
Berawal dengan modal Rp. 1.224.972.500,- BUMDes Tirta Mandiri sudah mampu memiliki keuntungan sebesar Rp. 2.075.900.000,- atau sebesar 88 persen dari modal.
Adapun unit usaha yang dijalankan selain wisata antara lain Toko Desa, Pengelolaan Air Bersih, Penyewaan Kolam Ikan, Penyewaan Mobil dan Jasa.
BUMDes Tirta Mandiri saat ini sedang melakukan upaya penting dalam hal pemulihan sektor wisata akibat pandemi Covid-19 ini. Menurut Kepala Desa ada 3 langkah penting yang harus dilakukan, yaitu :
- Revitalisasi BUMDes dengan restrukturisasi personil, memperbaiki fondasi bisnis, membentuk tim digital marketing dan humas yang bekerjasama BUMDes serta Pemdes.
- Modifikasi fokus bisnis wisata desa dengan cara perumusan konsep utama sesuai misi desa, perumusan menu wisata baru yang bersifat ekslusif (Privat) dan penyempurnaan protokol produk wisata lama, Up grading semua elemen, perumusan program literasi sebagai konsekuensi cita-cita pembangunan desa dan IT yang terintegrasi untuk publikasi optimal desa.
- Menyiapkan stimulus Ponggok Wani Sinau. Pemerintah desa Ponggok berharap tiga langkah tersebut dapat menyelamatkan pariwisata yang melesu akibat virus corona.
Pewarta : LIN
Editor : DJ