Jurnaldesa.id | Pandeglang – Usaha kerajinan tangan memiliki potensi yang bagus di pasaran. Sebagai sebuah bentuk usaha, melibatkan pengrajin yang cukup signifikan. Salah satu kerajinan tangan yang hendak diulas adalah UMKM Mawar Berkah Kampung Pasir Angin, Pandeglang, Banten.
“Kita melibatkan kelompok ibu – ibu rumah tangga dalam proses pengerjaan tembikar. Adapula pengrajin laki – lakinya, tetapi biasanya mengerjakan pekerjaan yang lebih berat. Bahan baku bambu, kami dapatkan dari luar Kampung Pasir Angin, karena jenis bambunya memang berbeda dengan bambu yang ada di kampung kita,” ucap Sutrisno, Koordinator UMKM Mawar Berkah, Kampung Pasir Angin, Pandeglang, Banten.
Ia menuturkan, dikampung sendiri memang banyak terdapat bambu, tetapi yang dibutuhkan pengrajin berbeda. Di kampung kita jenis bambunya berkadar air tinggi, sementara yang dibutuhkan pengrajin adalah jenis bambu yang berkadar air rendah. Itu sebabnya, kami banyak mengambil bambu dari luar kampung sebagai bahan baku kerajinan tangan Tembikar berkualitas.
“Kelompok kerajinan yang kita bentuk itu bergerak dari hulu ke hilir, dimulai dari proses produksi bahan baku hingga menjadi produk jadi. Kelompok kita juga sekaligus menjadi pengepul dari tembikar yang kita buat sendiri, sehingga ketika melakukan penjualan, prosesnya dimulai dari kelompok kita sendiri dan hasilnya juga berbagi di kelompok Mawar Berkah,” ujar Sutrisno.
Ia berkisah, sejak berdirinya pada tahun 2015 kita mengerjakan kerajinan tembikar ini. Aslinya para pengrajin sudah mengerjakannya sejak turun temurun di keluarga masing – masing. Untuk mengoptimalkan hasil yang kita dapatkan, maka kita membentuk kelompok UMKM Mawar Berkah. Kemudian permodalan pun sedikit banyak kita dibantu oleh Pemerintah, dan didukung oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Untuk ulasan lebih lanjut dapat disaksikan di tayangan berikut :
Pewarta : FEB
Editor : LIN
